Al-'Ashr

<a href="http://www.clock4blog.eu">clock for blog</a>
Free clock for your blog

Jumat, 16 Agustus 2013

10 Manfaat Silaturahmi dalam Islam

Selain Ibadah yang Wajib banyak lagi ibadah mendapat penilaian yang baik dari Allah salah satunya dalam Islam menyuruh umatnya memperbanyak silaturrahmi dengan siapapun dan dimanapun. Sebab dalam kehidupan keseharian, setiap individu selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiriSilaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Karena itu merupakan ibadah  yang paling indah berhubungan dengan manusia, sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Silaturahim termasuk akhlak yang mulia.
 Dianjurkan dan oleh Islam juga diseru. Peringatan yang terdapat dalam Al-Qur’an untuk tidak memutuskan tali silaturrahmi. Allah Ta’ala telah menyeru hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah Ta’ala memperingatkan orang yang memutuskannya dengan laknat dan adzab, diantara firmanNya:
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.” (QS Muhammad :22-23).
Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta & interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil & tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang.
Memutus tali silaturrahmi adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam, Allah berfirman:
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S An-Nisaa' : 1)

Menurut Rasulullah SAW, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung tali silaturahmi. Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya. Dalam sabdanya :
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (H.R Bukhari)
Dalam hadits Abu Hurairah, sabda Rasulullah yang lain:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahmi" 
(Muttafaqun 'alaihi)

Kini dapat kita mengerti, betapa pentingnya silaturahmi dalam Islam. Maka melihat pentingnya silaturahmi tersebut, berikut merupakan 10 manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:

1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT.
2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah    SAW, yaitu "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.

9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.

10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Kamis, 01 Agustus 2013

10 sarana untuk melaggengkan amal shaleh pasca Ramadhan

Berikut ini  10 sarana untuk melaggengkan amal shaleh pasca Ramadhan:
1. Segala sesuatu membutuhkan pertolongan Allah swt berupa hidayah dan keteguhan.
Allah swt memberikan pujian doa para ulama yang dalam ilmunya:

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” ( Ali ‘Imran :8)
2. Banyak bermajelis dengan orang-orang shalih dan gemar ke majelis dzikir umum seperti pengajian atau yang khusus seperti berkunjung ke ulama.
3. Mengenal kisah orang-orang shaleh dari membaca kitab atau mendengarkan kaset, lebih khusus lagi memperhatikan perjalanan hidup para sahabat2 Nabi SAW karena bisa membangkitkan semangat dan tekad.
4. Sering mendengarkan kaset islami yang menggugah seperti kaset ceramah dan nasihat.
5. Menjaga amal-amal fardhu seperti shalat lima waktu dan qadha’ Ramadlan, karena dalam amal fardhu terdapat kebaikan besar.
6. Memperbanyak amal-amalan sunnah yang disukai diri walau sedikit, karena amal yang paling dicintai Allah adalah yang kontinyu, walaupun sedikit. (sebagaimana sabda Nabi SAW).
7. Mulai menghafal al-Qur’an dan merutinkan tilawah, serta membaca surat-surat yang sudah dihafal dalam shalat fardhu dan sunnah.
8. Banyak berdzikir kepada Allah swt dan istighfar, karena amal tersebut sangat ringan namun manfaatnya besar, menambah keimanan dan memperkuat ketakwaan.
9. Menjauhi sarana-sarana perusak hati sejauh-jauhnya, di antaranya teman-teman yang nakal, mendengarkan music dan lagu di tempat dimana mudah sekali mendatangkan maksiat, serta melihat majalah-majalah porno.
10. Terakhir, segera bertaubat, yaitu taubat nasuha dengan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan biidznillah, karena Allah swt  amat bangga dengan hamba yang bertaubat.
Jangan sampai kita seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah swt, kecuali pada Ramadhan saja.
Seperti yang disebutkan seorang ulama salaf :
“Seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal Allah swt, kecuali ketika Ramadhan saja”.
Semoga kita bertemu lagi  dengan Ramadhan yang akan datang dalam kondisi sehat wal ‘afiat dan selalu istiqamah di atas agama Allah swt, Insya Allah.