Al-'Ashr

<a href="http://www.clock4blog.eu">clock for blog</a>
Free clock for your blog

Sabtu, 07 Mei 2011

LIDAH


Kita mungkin pernah mendengar ungkapan-ungkapan seperti 'lidah tidak bertulang' atau lidah itu lebih tajam dari pedang. Dari ungkapan-ungkapan itu nyatalah tugas lidah atau tutur kata sangat besar dalam hidup manusia ,karena mulut atau tutur kata juga menjadikan badan binasa. Jika kita merenung tentang kejadian alam ciptaan Allah s.w.t nyatalah terdapat berbagai keanehan dan perkara-perkara pelik yang dapat kita saksikan yang mana  semua itu sebagai tanda  keagungan dan keesaaan Allah s.w.t. Di antara keanehan keanehan itulah kita temui lidah. Lidah jugalah yang  menyebabkan manusia itu terjerumus ke dalam api neraka.

Berhati-hatilah : Oleh karena lidah bisa membawa  perkara yang baik dan buruk, maka kita hendaklah berhati-hati dalam menggunakan lidah. Dalam hubungan lain, kita hendaklah berhati-hati apabila bertuturkata.Kesan salah ucap bisa membawa sakit hati  orang lain. Tidak kurang pula yang membawa kesusahan dan kerugian. Krn itu, sebaik-baik cara membawa diri dari perkara-perkara yang tidak diingini ialah dengan diam. Diam dalam arti kata tidak berbicara dalam perkara yang sia-sia dan tidak baik. Sehubungan dengan ini Rasulullah s.a.w.  bersabda yang artinya : "Manusia itu ada tiga macam (jenis).

-    Pertama       : Yang mendapat pahala.
-    Kedua          : Yang selamat dari dosa.
-    Ketiga          : Yang binasa.

q       Orang yang mendapat pahala ialah orang yang senantiasa mengingat Allah, berzikir dan sebagainya.
q       Orang yang selamat dari dosa ialah mereka yang diam,
q       dan orang yang binasa ialah orang yang senantiasa melakukan perkara-perkara maksiat."

Orang yang beriman dan bijaksana selalu tidak berkata atau berbicara sesuatu yang tidak berfaedah. Mereka  menjaga setiap tutur kata dan percakapan. Mereka menghindarkan dari berkata sesuatu yang tidak berfaedah atau sia-sia apatah lagi mengumpat keji atau mencaci sesama manusia. Sesuai dengan Sabda Rasulullah s.a.w.  yang artinya: "Apabila kamu melihat orang mukmin itu pendiam dan mempunyai kehormatan diri, maka dekatilah dia, karena dia akan mengajarkan pd mu ilmu hikmah."

Nyatalah orang yang beriman akan menggunakan lidah dan berbicara hanya untuk perkara-perkara yang berfaedah. Setiap kata yang hendak diucapkan difikir masak-masak supaya setiap kata yang diucapkan itu berfaedah dan mendapat pahala. Kita juga dapat mengenal pribadi seseorang dari percakapannya, Karena, semakin banyak kita berbicara, semakin banyaklah kesalahan. Orang-orang munafiq  akan berbicara apa saja tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Di dalam sebuah Hadis lain yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibnu Najah dan Abu Hurairah, disebutkan Rasulullah s.a.w. ditanya tentang sebab terbesar yang membawa masuk syurga. Lalu Rasulullah s.a.w.  menjawab: Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik." dan ditanya pula sebab terbesar yang membawa manusia masuk neraka, maka Rasulullah s.a.w. menjawab : "Dua rongga badan yaitu mulut dan kemaluan."

Dari hadis di atas jelaslah penyalahgunaan lidah  karena  tutur kata dan percakapan dan juga penggunaan kemaluan yang bertentangan dengan hukum islam bisa membawa manusia ke neraka.

Seorang ahli sufi yang terkenal, al-Hassan al-Basri  pernah menyebutkan, orang yang tidak menjaga lidahnya ialah orang yang tidak memahami agamanya. Krn itu, sebagai orang Islam, kita hendaklah menjaga lidah kita dari bertutur kata yang sia-sia dan tidak berfaedah seperti mengumpat, mencaci dan berbohong. Sabda Rasulullah s.a.w. yg artinya: "Berbahagialah orang yang menahan kelebihan lidahnya dan membelanjakan kelebihan hartanya."

Untuk menjaga keharmonian hidup dalam masyarakat amatlah penting kita menjaga lidah agar tidak timbul perselisihan dan pertengkaran. Sebuah masyarakat yang aman dan harmoni terbentuk karena manusianya hidup kasih mengasihi antara satu sama lain, tidak menghasut dan mengadu domba antara satu sama lain.

Luqmanul Hakim pernah ditanya : "Apakah falsafah hidupmu?" Beliau menjawab : "Aku tidak bertanya sesuatu yang telah memadai bagiku dan aku tidak memberatkan diriku dgn sesuatu yang tidak penting bagiku."

Tidak salah lagi penyalahgunaan lidah dan percakapan itu bukan saja menjadikan seseorang itu menerima siksaan Allah malah kesannya amat buruk di masyarakat. Kesan percakapan yang tidak sehat dan tuduh menuduh, umpat mengumpat dan hasut menghasut menjadikan sebuah masyarakat huru hara dan porak poranda.

Krn itu kita sebagai umat Islam hendaklah berhati-hati apabila berbicara. Sebelum berkata, fikirlah dulu buruk baiknya

Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar